jika ditanyakan kepada Johannes Liong Instrumen Investasi Paling Cuan di 2025: Bitcoin, Emas, atau Saham Amerika (UAS)?
Di tengah ketidakpastian global di tahun 2025, banyak yang bertanya: “Instrumen investasi apa yang paling cuan dan aman sekarang?” Apakah masih relevan untuk beli Bitcoin? Atau justru lebih aman masuk ke emas atau saham Amerika seperti MicroStrategy (UAS)?
Johannes Liong, seorang trader berpengalaman di dunia forex, saham, dan crypto, punya pandangan menarik soal ini. Lewat berbagai kontennya, ia sering membagikan tips trading untuk pemula dan strategi menghadapi pasar global yang lagi nggak pasti.
Apakah Masih Waktu yang Tepat untuk Beli Bitcoin?
Bitcoin memang sudah naik tinggi di 2025. Tapi, Johannes melihat bahwa potensi ke depan masih ada – meski risikonya juga makin besar. Menurutnya, saat pasar global tidak stabil, Bitcoin bisa jadi terlalu volatil untuk sebagian investor.
Tapi tenang, ada alternatif investasi lain yang menurut Johannes punya potensi cuan lebih besar dan lebih aman.
1. Saham Amerika (UAS): MicroStrategy, Si ‘Saudara Kembar’ Bitcoin
Tahukah kamu kalau ada saham perusahaan Amerika yang naiknya dua kali lipat dibanding Bitcoin? Yup, itu adalah MicroStrategy (kode saham: MSTR).
MicroStrategy dikenal karena punya cadangan Bitcoin terbesar di dunia. Artinya, harga sahamnya sangat terpengaruh oleh pergerakan Bitcoin, tapi dengan volatilitas yang bahkan lebih tinggi. Ini bisa jadi peluang emas untuk trader berpengalaman.
“Strategi saya adalah memanfaatkan pergerakan saham MicroStrategy yang cenderung mengikuti — bahkan melebihi — fluktuasi Bitcoin,” jelas Johannes.
2. Emas: Investasi Klasik yang Tetap Cuan
Kalau kamu tipe yang cari aset aman tapi tetap untung, emas adalah pilihan yang layak banget dilirik di 2025. Di saat krisis global atau konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina, harga emas justru melonjak karena jadi tempat pelarian modal global.
Berikut alasan kenapa Johannes Liong suka trading emas:
🟡 Volatilitas Lebih Rendah
Emas punya pergerakan harga yang lebih stabil dan lebih mudah diprediksi dibanding Bitcoin. Cocok banget buat yang gak kuat mental lihat grafik merah terus.
🟡 Terbukti Sepanjang Sejarah
Emas udah jadi penyimpan nilai selama ribuan tahun. Sementara Bitcoin, meski menjanjikan, masih tergolong baru dan lebih spekulatif.
🟡 Safe Haven Saat Krisis
Emas dianggap sebagai aset pelindung nilai saat inflasi, resesi, atau konflik geopolitik. Saat market panik, investor global berbondong-bondong masuk ke emas.
Bahkan menurut data, harga emas naik hampir 50% dalam setahun terakhir dan sudah naik hampir 100% sejak 2022. Gak heran kalau Johannes bilang, “Trading emas itu simpel, karena tren jangka panjangnya naik.”
Jadi, Mana Instrumen Paling Cuan Buat Kamu?
Jawabannya balik lagi ke profil risiko dan tujuan keuangan kamu sendiri. Tapi berdasarkan insight dari Johannes Liong:
Kalau kamu suka high risk, high return: Saham MicroStrategy bisa jadi pilihan menarik.
Kalau kamu masih percaya dengan masa depan crypto: Bitcoin tetap layak diperhitungkan, tapi pastikan timing dan strategi kamu tepat.
Kalau kamu cari aman dan stabil di tengah ketidakpastian global: Emas adalah jawaban yang sudah terbukti dari zaman dulu.
Penutup: Diversifikasi adalah Kunci
Johannes Liong juga selalu menekankan pentingnya diversifikasi portofolio. Jangan taruh semua dana kamu di satu instrumen. Gabungkan aset high-risk seperti Bitcoin atau saham crypto-related dengan aset defensif seperti emas.
“Di 2025, yang pintar bukan yang cuma berani ambil risiko, tapi yang tahu kapan dan di mana menaruh uangnya.” — Johannes Liong